PRAKIRAAN CUACA SEDERHANA BERDASARKAN
KONDISI
UDARA PADA PERMUKAAN TANAH
DENGAN LOGIKA FUZZY
MAMDANI
Pada saat semester pertama pada perkuliahan saya di ITB, saya berkesempatan untuk mendapatkan mata kuliah Komputasi Cerdas. Salah satu tugas yang diberikan kepada saya saat itu adalah mengaplikasikan fuzzy logic sebagai solusi sederhana untuk memprakirakan kondisi udara permukaan tanah dengan logika Fuzzy Mamdani. Pada aplikasi apa saya akan mengimplementasikan solusi?. Bagaimana sih implementasi menggunakan logika fuzzy?. Nah biar ga penasaran yuk ikuti penjelasan berikut ini. Semoga bermanfaat ya temen-temen.
A. Latar
Belakang Masalah
Informasi
mengenai keadaan cuaca adalah kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat
untuk melaksanakan rutinitas sehari-hari. Informasi ini sangat bermanfaat untuk
menetapkan strategi-strategi dalam segala bidang, misalnya bidang pertanian.
Dengan mengetahui pola curah hujan, maka dapat petani dapat memperhitungkan
masa tanam, jenis tanaman dan managemen pengairan. Dalam bidang transportasi,
dengan mengetahui informasi mengenai suhu udara dan curah hujan pada waktu tertentu,
maka dapat ditentukan jadwal penerbangan dan atau pelayaran dengan
mempertimbangkan kondisi alam yang kemungkinan akan terjadi. Dalam bidang
asuransi, informasi cuaca sangat diperlukan untuk mempertimbangkan resiko
kecelakaan atau kerusakan dengan didukung oleh informasi kondisi alam yang
terjadi, serta pemanfaatan informasi cuaca di bidang-bidang lainnya.
BMKG
adalah lembaga non departemen yang memiliki tugas dan peranan untuk melalukan pengamatan synoptic cuaca darat, laut dan udara. Pengamatan yang dilakukan
oleh stasiun pengamat dilakukan terhadap 8 parameter utama
dengan semua unsur-unsur penunjang sebanyak 38 unsur. 8 parameter utama
tersebut diantara : angin, tekanan udara, suhu udara, endapan, perawanan,
lapisan awan, penyinaran matahari, dan kondisi tanah. Beberapa unsur pengamatan
udara permukaan tanah yang sangat diperlukan untuk memPrakiraan kondisi cuaca
adalah suhu rata-rata, tekanan udara dan kelembaban rata-rata. Sebuah Prakiraan cuaca yang akurat sebaiknya melibatkan unsur-unsur lainnya,
selain dari ketiga unsur
udara
diatas.
Salah satu unsur dalam Prakiraan cuaca yang sangat diperlukan informasinya adalah
suhu, tekanan udara rata-rata dan kelembaban rata-rata. Unsur-unsur cuaca ini
telah diamati mulai dari jangka waktu 5 menit hingga 24 jam, disesuaikan dengan
peraturan internasional dari World Meteorological Organization (WMO). Untuk
unsur suhu rata-rata, tekanan dan kelembaban rata-rata, pengamatan dilakukan 24
jam sekali. Walaupun untuk mendapatkan data rata-rata harian, pengamatan suhu,
tekanan dan kelembaban dilakukan 1 jam sekali selama 24 jam. Oleh karena
pentingnya unsur cuaca ini, maka perlu kiranya untuk dibuatkan aplikasi yang
berfungsi untuk memberikan Prakiraan cuaca sederhana
berdasarkan kondisi udara di atas permukaan tanah.
Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah membangun sebuah sistem aplikasi prakiraan cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara di atas permukaan tanah dengan logika fuzzy mamdani.
Ruang Lingkup
B. Landasan Teori
1. Logika Fuzzy
Logika Fuzzy dikembangkan pada tahun 1964 oleh Lofti Zadeh. Zadeh memiliki dasar pemikiran bahwa tidak ada kedaan yang selalu bernilai “benar” dan “salah” atau “on” dan “off”. Tetapi ada bayangan di antara dua nilai ekstrem tersebut. Ada banyak permasalahan yang terkadang melibatkan sesuatu kondisi yang tidak secara tegas menyatakan benar ataupun salah, seperti sedang, tinggi, kaya, miskin, dsb. Di sini fungsi dan peranan dari Fuzzy Logic untuk menyelesaikan permasalahan yang dimaksud. Fuzzy Logic sering digunakan untuk menyajikan suatu himpunan yang batasannya tidak jelas, yang disebut juga sebagai Fuzzy Set. Contoh : himpunan suhu udara yang dikategorikan sebagai sejuk atau agak sejuk.
Alasan digunakannya fuzzy adalah konsep logika fuzzy yang mudah dimengerti oleh manusia karena sifatnya yang sangat fleksibel bisa disesuaikan dengan kondisi dan diklasifikasikan sesuai dengan keinginan pengguna, memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat, dan membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman dari para ahli secara langsung tanpa kehadiran dengan melalui sebuah proses pembelajaran.
Aplikasi fuzzy banyak digunakan dalam berbagai bidang, misalnya di bidang transportasi, fuzzy digunakan pada transmisi pada mobil Nissan yang terbukti dapat menghemat 12-17%. Di bidang kedokteran dan biologi, fuzzy dimanfaatkan untuk mendiagnosa gejala-gejala penyakit untuk kemudian dapat ditentukan penyakit dan tingkat stadium yang diderita oleh pasien. Di bidang elektronika, fuzzy untuk pertama kalinya digunakan pada mesin cuci (Matsusita Electric Industrial Company). Sistem Fuzzy digunakan untuk menentukan putaran yang tepat secara otomatis berdasarkan jenis dan banyaknya kotoran serta jumlah yang akan dicuci. Input yang digunakan : seberapa kotor, jenis kotoran, banyaknya yang dicuci. Mesin ini menggunakan sensor optik, mengeluarkan cahaya ke air dan mengukur bagaimana cahaya tersebut sampai ke ujung lainnya. Makin kotor, maka sinar yang sampai semakin redup. Sistem juga mampu menentukan jenis kotoran tersebut apakah daki / minyak. Di bidang manajemen, fuzzy dimanfaatkan untuk menjadi sistem pendukung keputusan terhadap suatu masalah yang terjadi. Bahkan fuzzy juga diterapkan pada bidang kebumian, meteorologi dan klimatologi sebagai sebuah perangkat untuk membangun aplikasi Prakiraan tentang gejala alam. Dengan begitu banyaknya pemanfaatan fuzzy dalam kehidupan sehari-hari perlu kiranya menggunakan perangkat ini untuk membangun aplikasi sederhana tentang Prakiraan keadaan udara pada permukaan tanah yang merupakan salah satu kebutuhan dalam bidang klimatologi.
Komponen logika Fuzzy
Secara umum Fuzzy Logic dapat dinyatakan dalam 3 komponen atau 3 tahapan yaitu sebagai berikut.
Proses fuzzifikasi dilakukan dengan menggunakan suatu linguistic variable. Yang dimaksud dengan linguistic variabel di sini adalah semua variabel yang digunakan di dalam if – then rules variable.
Contoh : If demand = high and distance = short and type of road = average then link = positive medium. Yang dimaksud dengan linguistic variabel pada kondisi if – then ini adalah demand, distance, type of road, dan link. Linguistic variabel di sini dapat dibagi ke dalam sejumlah possible value atau nilai yang mungkin, seperti yang ditunjukkan pada tabel variabel linguistik di bawah ini.
Membership Functions
Nilai – nilai yang ada pada suatu linguisitc variabel sendiri dapat disajikan ke dalam bentuk suatu membership function. Membership Function adalah suatu bentuk kurva yang menggambarkan value yang ada pada suatu linguistic variabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Defuzzification
Defuzzification adalah proses inverse dari proses fuzzifikasi. Defuzzification mengubah nilai dari variabel linguistik menjadi nilai yang sebenarnya (crisp value). Nilai yang keluar dari hasil proses Defuzzification mempresentasikan nilai pada variabel linguistik. Beragam metode yang digunakan pada proses ini diantara :
2. Unsur-unsur Cuaca
Cuaca adalah merupakan unsur yang sangat penting peranannya dalam membantu menggerakkan roda perekonomian pada suatu wilayah. Kondisi cuaca yang tidak menentu dan sulit untuk diPrakiraan dalam jangka waktu yang lama adalah merupakan suatu tantangan tersendiri. Pembacaan pola suatu unsur cuaca yang dikaitkan dengan prakiraan cuaca terus berkembang seiring dengan dinamika lingkungan yang juga berubah.
Pemanfaatan beragam aplikasi untuk memperbaiki kualitas prakiraan terus dilakukan. Salah satu yang telah digunakan adalah Backpropagation Neural Network [1].
Suhu Udara
Suhu adalah properti fisika dari materi yang kuantitatif mengungkapkan gagasan umum dari panas dan dingin. Benda dingin berarti suhu rendah, sementara berbagai tingkat suhu yang lebih tinggi disebut sebagai hangat atau panas. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan dengan skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Selain empat skala termometer tersebut diatas, dalam meteorologi dikenal adanya pengukuran suhu maksimum, suhu rata – rata dan suhu minimum.
Tekanan Udara
Udara di atmosfer terdiri dari sejumlah gas. Gas – gas ini menekan ke bawah di permukaan bumi, mengerahkan kekuatan yang biasa disebut tekanan atmosfer atau tekanan udara. Perubahan tekanan udara diukur dengan alat yang disebut barometer. Satuannya adalah milibar (mb). Perubahan tekanan udara membuat angin bertiup membawa massa udara. Udara biasanya bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan rendah, dan ini menghasilkan angin.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air di udara yang dapat kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekana uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air per satuan volume, kelembaban relatif adalah membandingkan kandungan / tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya. Keadaan jenuh ditentukan oleh suhu udara. Kelembaban udara diukur menggunakan alat higrometer.
3. Bahasa Pemrograman Mathlab
Definisi Matlab
MATLAB (matrix laboratory) adalah sebuah lingkungan komputasi numerikal dan bahasa pemrograman komputer generasi keempat. Dikembangkan oleh The MathWorks, MATLAB memungkinkan manipulasi matriks, pem-plot-an fungsi dan data, implementasi algoritma, pembuatan antarmuka pengguna, dan peng-antarmuka-an dengan program dalam bahasa lainnya. Meskipun hanya bernuansa numerik, sebuah kotak kakas (toolbox) yang menggunakan mesin simbolik MuPAD, memungkinkan akses terhadap kemampuan aljabar komputer. Sebuah paket tambahan, Simulink, menambahkan simulasi grafis multiranah dan Desain Berdasar-Model untuk sistem terlekat dan dinamik [2].
Matlab merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C/C++. MATLAB merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tingkat tinggi dalam bidang teknik komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman. Oleh karenanya Matlab banyak digunakan dalam bidang riset-riset yang memerlukan komputasi numerik yang komplek.
Penggunaan MATLAB meliputi bidang-bidang Matematika dan Komputasi, Pembentukan Algorithma, Akusisi data, Pemodelan, Simulasi, dan Pembuatan Prototype, Analisa Data, explorasi, dan visualisasi serta Grafik keilmuan dan rekayasa. Matlab merupakan kepanjangan dari Matlab Laboratory. Sesuai dengan namanya, struktur data yang terdapat dalam Matlab menggunakan matriks atau array berdimensi dua (double). Oleh karenanya penguasaan teori matriks mutlak di perlukan bagi pengguna pemula MATLAB agar mudah dalam mempelajari dan memahami operasi-operasi yang ada di matlab. Matlab hadir dalam nuansa warna yang berbeda, hal ini karena membawa keistimewaan dalam fungsi-fungsi matematika, fisika , statistik, dan visualisasi. MATLAB di kembangkan oleh MathWork, yang pada awalnya dibuat untuk memberikan kemudahan mengakses data matrik pada proyek LINPACK dan EISPACK. Saat ini matlab memiliki ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai problem solver mulai dari simple sampai masalah – masalah yang kompleks dari berbagai disiplin ilmu.
Fasilitas Pada Matlab
Sebagai sebuah sistem,MATLAB tersusun dari 5 bagian utama :
a. Development Environment. Merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas yang membantu anda untuk menggunakan fungsi-fungsi dan file-file MATLAB. Beberapa perangkat ini merupakan sebuah graphical user interface (GUI). Termasuk didalamnya adalah MATLAB desktop dan Command Window, command history, sebuah editor dan debugger, dan browsers untuk melihat help, workspace, file, dan serch pathb. MATLAB Mathematical Function Library. merupakan sekumpulan algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar seperti : sum, sin, cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions, dan fast Fourier transforms
c. MATLAB Language. Merupakan suatu high-level matrix/array language dengan control flow statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur object-oriented programming. Ini memungkinkan bagi kita untuk melakukan kedua hal baik “pemrograman dalam lingkup sederhana ” untuk mendapatkan hasil yang cepat, dan “pemrograman dalam lingkup yang lebih besar” untuk memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang komplek.
d. Graphics. MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan matrices sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-levelfunctions (fungsi-fungsi level tinggi) untuk visualisasi data dua dikensi dan data tiga dimensi, image processing, animation, dan presentation graphics. Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang memungkinkan bagi anda untuk membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai dari benutk yang sederhana sampai dengan tingkatan graphical user interfaces pada aplikasi MATLAB anda.
e. MATLAB Application Program Interface (API). Merupakan suatu library yang memungkinkan program yang telah anda tulis dalam bahasa C dan Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB. Ini melibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari MATLAB (dynamic linking), pemanggilan MATLAB sebagai sebuah computational engine, dan untuk membaca dan menuliskan MAT-files [3].
C. Analisis dan Perancangan
1. Analisis
Log Synoptik ME48
Prakiraan cuaca dengan faktor kondisi udara di atas permukaan tanah memerlukan beberapa faktor diantaranya suhu udara rata-rata, kelembaban udara rata-rata dan tekanan udara. Ketiga faktor tersebut dapat diambil pada hasil observasi dalam buku log synoptik per jam ME48 seperti pada gambar berikut ini.
Pada log ini, dapat diambil data mengenai ketiga unsur yang dibutuhkan, diantaranya untuk tekanan udara maka data dapat dilihat pada kolom ke 3 pada subkolom QFF atau tekanan udara di atas permukaan tanah stasiun, untuk suhu udara rata2 dapat diambil dari kolom ke 4 pada subkolom bola kering dan untuk kelembaban udara rata-rata dapat diambil dari kolom ke 4 pada subkolom lembab nisbi. Ketika data terdapat di bawah sesuai dengan posisi judul. Untuk data suhu udara rata-rata dan kelembaban udara rata-rata diambil apa adanya. Sedangkan untuk tekanan udara, data diambil puluhan hingga 2 angka di belakang koma. Hal ini agak informasi pada derajat keanggotaan tidak terlalu besar, namun dipastikan pengertiannya tidak akan berubah.
Prakiraan Cuaca
Prakiraan Cuaca yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur ketepatan prakiraan yang dilakukan oleh sistem adalah prakiraan cuaca yang dikumpulkan oleh Stasiun Meteorologi Cengkareng sebagai koordinator pengumpul informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek. Dalam pembelajaran ini, contoh kasus akan diambil prakiraan cuaca Daerah Bogor dan sekitarnya pada Bulan Januari Tahun 2013. Adapun contoh tampilan prakiraan cuaca Jabodetabek yang dihasilkan oleh BMKG seperti pada gambar berikut ini.
Perancangan
Fuzzy memiliki fungsi himpunan keanggotaan(Membership Functions) mengatasi masalah yang memiliki karakteristik yang sensitif, tidak absolut (“panas” dan “dingin” atau “kecil” dan “besar”. Namun mentolerir nilai-nilai yang ada di antaranya, seperti “sangat dingin”, “dingin”, “sedang”, “hangat” dan “panas”. Disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna.
Dalam pembelajaran ini maka :
Input sistem dan fungsi keanggotaannya adalah:
Suhu udara rata-rata : Very low, Low, Medium, High, Very High
Tekanan udara : Very low, Low, Medium, High, Very High
Kelembaban udara rata-rata : Very low, Low, Medium, High, Very High
Output sistem dan fungsi keanggotaannya adalah:
Suhu udara : Sangat Sejuk, Sejuk, Sedang, Hangat, Panas
Kelembaban udara : Sangat Lembab, Agak Lembab, Lembab, Lembab Tinggi, Lembab Sangat Tinggi
Prakiraan udara : Hujan, Hujan Berawan, Cerah Berawan, Berawan, Cerah
Basis Aturan (Rule base)
Adapun aturan-aturan yang diberlakukan pada pembelajaran kali ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Dengan keseluruhan aturan ini, diharapkan keluaran informasi berupa Prakiraan cuaca dapat mendekati ketepatan dari Prakiraan yang sudah dihasilkan oleh BMKG.
D. Implementasi
1. Lingkungan Implementasi
Dalam membangun system Prakiraan terhadao kondisi udara permukaan tanah ini, penulis menggunakan Fuzzy Logic Toolbox (FLT) yang disediakan pada perangkat lunak Matlab. Penulis memilh metode mamdani yang juga disediakan pada Matlab. Adapun tampilan Fuzzy Logic Mamdani adalah sebagai berikut :
Dengan menggunakan FLT ini, penulis dapat dengan mudah mengimplementasikan segala jenis kasus yang membutuhkan sebuah solusi dengan melibatkan data yang unik dan tidak linear. Varibel input dan output disediakan sesuai dengan kebutuhan dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan.
Tampilan Antarmuka Aplikasi Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini, penulis menggunakan variabel masukan sebanyak 3 buah dan variabel keluaran sebanyak 3 buah, sebagai berikut :
Varibel masukan :
InSuhu : variabel masukan suhu udara rata-rata
InTekanan : variabel masukan tekanan udara
InLembab : variabel masukan kelembaban udara rata-rata
Varibel keluaran :
OutSuhu : variabel keluaran suhu udara rata-rata
OutLembab : variabel keluaran kelembaban udara rata-rata
OutCast : variabel keluaran kelembaban udara rata-rata
Kesemua variabel ini diimplementasikan ke
dalam fungsi derajat keanggotaan (membership
functions) yang tersedia pada FLT. Adapun perubahan pada tampilan setelah
memasukkan kesemua variable adalah sebagai berikut :
Variabel Input
Adapun mengaturan range dan params masing-masing variabel input terdapat di bagian sebelah kiri dengan blok warna kuning adalah sebagai berikut :
a. Variabel input Suhu udara rata-rata
Range : 24.3 - 31°C
Params of MFs :
MF1 (Very low) = [22.8 24.1 25.9 28.3]
MF2 (Low) = [25.9 28.07 28.1 28.8]
MF3 (Medium) = [28.1 28.9 28.1 28.9]
MF4 (High) = [28.9 29.1 29.13 29.4]
MF5 (Very High) = [29.1 29.3 31 32.4]
Adapun gambar pengaturan dari variabel input suhu udara rata-rata adalah sebagai berikut :
c. Variabel input Kelembaban udara rata-rata
Range : 62 - 97°C
Params of MFs :
MF1 (Very low) = [52.9 60.1 70.1 73.8]
MF2 (Low) = [70.1 73.7 73.8 78.2]
MF3 (Medium) = [73.8 78.3 78.4 81.9]
MF4 (High) = [78.3 81.9 82.1 90.1]
MF5 (Very High) = [82 90.1 96.8 104]
Adapun gambar pengaturan dari variabel input kelembaban udara rata-rata adalah sebagai berikut :
Variabel Output
Adapun mengaturan range dan params masing-masing variabel output terdapat di bagian sebelah kanan dengan blok warna biru seperti pada gambar 5.
a. Variabel output Suhu udara rata-rata
Range : 24.3 - 31°C
Params of MFs :
MF1 (Sangat Sejuk) = [22.8 24.1 25.9 28.3]
MF2 (Sejuk) = [25.9 28.07 28.1 28.8]
MF3 (Sedang) = [28.1 28.9 28.9 29.5]
MF4 (Hangat) = [28.9 29.1 29.13 29.4]
MF5 (Panas) = [29.1 29.3 31 32.4]
Adapun gambar pengaturan dari variabel output suhu udara rata-rata adalah sebagai berikut :
b. Variabel output Kelembaban udara rata-rata
Range : 62 - 97°C
Params of MFs :
MF1 (Sangat Lembab) = [52.9 60.1 70.1 73.8]
MF2 (Agak Lembab) = [70.1 73.7 73.8 78.2]
MF3 (Lembab) = [73.8 78.3 78.4 81.9]
MF4 (Lembab Tinggi) = [78.3 81.9 82.1 90.1]
MF5 (Lembab Sangat Tinggi) = [82 90.1 96.8 104]
Adapun gambar pengaturan dari variabel output kelembaban udara rata-rata adalah sebagai berikut :
c. Variabel output prakiraan cuca
Range : 0 – 65
Params of MFs :
MF1 (Hujan) = [-2.67 30 30.2 36]
MF2 (Berawan) = [33.1 36 36.2 40.5]
MF3 (Cerah Berawan) = [36 41.9 42 43.6]
MF4 (Hujan Berawan) = [40.5 43.4 43.8 46.51]
MF5 (Cerah) = [42 46.5 46.7 65.2]
Adapun gambar pengaturan dari variabel output prakiraan cuaca adalah sebagai berikut :
Basis Aturan (Rule Base)
Untuk memasukkan basis aturan sebanyak 79 buah yang sudah ditetapkan pada bagian sebelumnya pada laporan ini, Matlab menyediakan fasilitasnya seperti pada gambar berikut.
Tampilan hasil dari penetapan basis aturan dapat dilihat pada gambar berikut :
Basis aturan yang telah
ditetapkan akan digambarkan dalam bentuk simbol yang secara otomatis dibentuk
oleh Matlab. Dapat disimpulkan bahwa untuk simbol dari variabel input dan
variabel output adalah seperti pada gambar berikut :
Petunjuk Pemakaian
Untuk menjalankan simulasi terhadap aplikasi ini, maka perlu untuk diperlihatkan jenis data yang akan digunakan. Data harian Fklim71 merupakan laporan bulanan dari hasil pengamatan terhadap cuaca per jam yang berasal dari log synoptik ME48. Adapun bentuk dari Laporan Bulanan Fklim71 seperti pada gambar berikut :
Dari beberapa contoh data yang akan disimulasikan, akan diambil 1 buah contoh data dengan keterangan sebagai berikut :
Contoh Data Simulasi no. 5 ( Tgl. 31/01/2013) dengan masukan pada sistem :
Suhu udara rata-rata : 24,6 °C
Tekanan udara : 1013,5 mb
Kelembaban udara rata-rata : 91,5 %
Contoh Hasil Simulasi no. 5 ( Tgl. 31/01/2013) dengan keluaran dari sistem :
Suhu udara rata-rata : Sejuk
Kelembaban udara : Lembab Tinggi
Prakiraan Cuaca : Berawan s/d Hujan
Aplikasi sederhana ini dapat di kompail dan di
jalankan tanpa bantuan GUI (Graphical
User Interface) pada fasilitas yang disediakan pada FLT. Untuk memasukkan
data yang akan dientri sebagai masukan terdapat pada kolom “Input’ pada gambar
13. Karena hasil keluarannya masih berupa simbol, maka perlu untuk
menterjemahkan hasilnya ke dalam derajat keanggotaan pada variabel output.
Nampaknya ini menjadi kelemahan FLT dalam menyajikan informasi yang justru
terlihat masih belum selesai.
Adapun keluaran dari simulasi seperti pada gambar berikut :
E. Kesimpulan
F. Daftar Pustaka
Nah gimana, semoga mudah ya mengikuti petunjuk pemakaiannya. Untuk analisis hasil pengolahan datanya belum terlalu banyak namun hasil ini bisa dikembangkan untuk tujuan riset selanjutnya. Hayulah dicoba.
Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah membangun sebuah sistem aplikasi prakiraan cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara di atas permukaan tanah dengan logika fuzzy mamdani.
Ruang Lingkup
- Parameter pengamatan terhadap kondisi udara pada permukaan tanah yang digunakan adalah suhu udara rata-rata, kelembaban udara rata-rata dan tekanan udara.
- Contoh data yang digunakan dalam simulasi adalah data harian Fklim71 tahun 2013 dari salah satu UPT dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Bogor yaitu Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor.
- Radius yang diperbolehkan dalam menggunakan Prakiraan ini adalah sejauh 20 km dari lokasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor.
- Data yang digunakan adalah suhu udara rata-rata, kelembaban udara rata-rata dan tekanan udara yang merupakan ekstraksi dari hasil pengamatan harian synoptik bulan Januari- Desember tahun 2013.
- Menggunakan metode logika Fuzzy Mamdani untuk memberikan solusi terhadap tujuan dari pembelajaran ini. Alasannya adalah fuzzy mamdani mudah dipahami, fleksibel, mentoleransi terhadap data yang tidak tepat dan dapat dibangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman dari pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.
- Simulasi akan mengacu pada hasil Prakiraan cuaca yang dikumpulkan oleh Stasiun Meteorologi Cengkareng sebagai koordinator pengumpul prakiraan cuaca wilayah Jabodetabek.
- Peramalan cuaca memberikan masukan suhu, tekanan, dan kelembaban relatif suatu daerah tertentu dengan batasan – batasannya, yaitu :
- Batasan suhu, yaitu berada di antara 24.3°C sampai dengan 31°C untuk mendefinisikan suhu udara saat ini.
- Batasan tekanan udara, yaitu berada di antara 1006 mb sampai dengan 1014.6 mb untuk mendefinisikan tekanan udara saat ini.
- Batasan kelembaban relatif, yaitu berada di antara 62% sampai dengan 97% untuk mendefinisikan tingkat kelembaban udara relatif saat ini.
1. Logika Fuzzy
Logika Fuzzy dikembangkan pada tahun 1964 oleh Lofti Zadeh. Zadeh memiliki dasar pemikiran bahwa tidak ada kedaan yang selalu bernilai “benar” dan “salah” atau “on” dan “off”. Tetapi ada bayangan di antara dua nilai ekstrem tersebut. Ada banyak permasalahan yang terkadang melibatkan sesuatu kondisi yang tidak secara tegas menyatakan benar ataupun salah, seperti sedang, tinggi, kaya, miskin, dsb. Di sini fungsi dan peranan dari Fuzzy Logic untuk menyelesaikan permasalahan yang dimaksud. Fuzzy Logic sering digunakan untuk menyajikan suatu himpunan yang batasannya tidak jelas, yang disebut juga sebagai Fuzzy Set. Contoh : himpunan suhu udara yang dikategorikan sebagai sejuk atau agak sejuk.
Alasan digunakannya fuzzy adalah konsep logika fuzzy yang mudah dimengerti oleh manusia karena sifatnya yang sangat fleksibel bisa disesuaikan dengan kondisi dan diklasifikasikan sesuai dengan keinginan pengguna, memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat, dan membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman dari para ahli secara langsung tanpa kehadiran dengan melalui sebuah proses pembelajaran.
Aplikasi fuzzy banyak digunakan dalam berbagai bidang, misalnya di bidang transportasi, fuzzy digunakan pada transmisi pada mobil Nissan yang terbukti dapat menghemat 12-17%. Di bidang kedokteran dan biologi, fuzzy dimanfaatkan untuk mendiagnosa gejala-gejala penyakit untuk kemudian dapat ditentukan penyakit dan tingkat stadium yang diderita oleh pasien. Di bidang elektronika, fuzzy untuk pertama kalinya digunakan pada mesin cuci (Matsusita Electric Industrial Company). Sistem Fuzzy digunakan untuk menentukan putaran yang tepat secara otomatis berdasarkan jenis dan banyaknya kotoran serta jumlah yang akan dicuci. Input yang digunakan : seberapa kotor, jenis kotoran, banyaknya yang dicuci. Mesin ini menggunakan sensor optik, mengeluarkan cahaya ke air dan mengukur bagaimana cahaya tersebut sampai ke ujung lainnya. Makin kotor, maka sinar yang sampai semakin redup. Sistem juga mampu menentukan jenis kotoran tersebut apakah daki / minyak. Di bidang manajemen, fuzzy dimanfaatkan untuk menjadi sistem pendukung keputusan terhadap suatu masalah yang terjadi. Bahkan fuzzy juga diterapkan pada bidang kebumian, meteorologi dan klimatologi sebagai sebuah perangkat untuk membangun aplikasi Prakiraan tentang gejala alam. Dengan begitu banyaknya pemanfaatan fuzzy dalam kehidupan sehari-hari perlu kiranya menggunakan perangkat ini untuk membangun aplikasi sederhana tentang Prakiraan keadaan udara pada permukaan tanah yang merupakan salah satu kebutuhan dalam bidang klimatologi.
Komponen logika Fuzzy
Secara umum Fuzzy Logic dapat dinyatakan dalam 3 komponen atau 3 tahapan yaitu sebagai berikut.
- Fuzzyfication : menentukan input dari suatu fuzzy dalam suatu bentuk linguistic data.
- Inference Rule : merelasikan input parameter dan output parameternya.
- Defuzzification : mengkonversi data linguistic yang sudah diperloeh ke dalam bentuk data nilai yang pasti.
Proses fuzzifikasi dilakukan dengan menggunakan suatu linguistic variable. Yang dimaksud dengan linguistic variabel di sini adalah semua variabel yang digunakan di dalam if – then rules variable.
Contoh : If demand = high and distance = short and type of road = average then link = positive medium. Yang dimaksud dengan linguistic variabel pada kondisi if – then ini adalah demand, distance, type of road, dan link. Linguistic variabel di sini dapat dibagi ke dalam sejumlah possible value atau nilai yang mungkin, seperti yang ditunjukkan pada tabel variabel linguistik di bawah ini.
Tabel 1. Contoh Variable Linguistik
Membership Functions
Nilai – nilai yang ada pada suatu linguisitc variabel sendiri dapat disajikan ke dalam bentuk suatu membership function. Membership Function adalah suatu bentuk kurva yang menggambarkan value yang ada pada suatu linguistic variabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar
1. Fungsi Keanggotaan dan
nilai derjat keanggotaan
Inference Rules
Inference Rules (IR) pada Fuzzy
berkaitan erat dengan variabel input dan output
yang telah ditentukan. IR juga digunakan untuk memahami situasi dan
menghitung/mengkomputasi nilai dari variabel input yang dimasukkan ke dalam
sistem. Komputasi yang dilakukan terhadap aturan (rules) memiliki 2 bagian,
yaitu pada bagian logika if dan pada bagian setelah logika then.
Misalnya :
if suhu = “very Low” and tekanan =
“Low” and kelembaban = “Very Low” Then
prakiraan = “Hujan”
Tiga operator boolean yang kerap digunakan
dalam logika fuzzy adalah AND, OR dan NOT.
Defuzzification
Defuzzification adalah proses inverse dari proses fuzzifikasi. Defuzzification mengubah nilai dari variabel linguistik menjadi nilai yang sebenarnya (crisp value). Nilai yang keluar dari hasil proses Defuzzification mempresentasikan nilai pada variabel linguistik. Beragam metode yang digunakan pada proses ini diantara :
- Centre of Area/Gravity (COA/COG)
- Centre of Maximum (COM)
- Mean of Maximum (MOM)
2. Unsur-unsur Cuaca
Cuaca adalah merupakan unsur yang sangat penting peranannya dalam membantu menggerakkan roda perekonomian pada suatu wilayah. Kondisi cuaca yang tidak menentu dan sulit untuk diPrakiraan dalam jangka waktu yang lama adalah merupakan suatu tantangan tersendiri. Pembacaan pola suatu unsur cuaca yang dikaitkan dengan prakiraan cuaca terus berkembang seiring dengan dinamika lingkungan yang juga berubah.
Pemanfaatan beragam aplikasi untuk memperbaiki kualitas prakiraan terus dilakukan. Salah satu yang telah digunakan adalah Backpropagation Neural Network [1].
Suhu Udara
Suhu adalah properti fisika dari materi yang kuantitatif mengungkapkan gagasan umum dari panas dan dingin. Benda dingin berarti suhu rendah, sementara berbagai tingkat suhu yang lebih tinggi disebut sebagai hangat atau panas. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan dengan skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Selain empat skala termometer tersebut diatas, dalam meteorologi dikenal adanya pengukuran suhu maksimum, suhu rata – rata dan suhu minimum.
Tekanan Udara
Udara di atmosfer terdiri dari sejumlah gas. Gas – gas ini menekan ke bawah di permukaan bumi, mengerahkan kekuatan yang biasa disebut tekanan atmosfer atau tekanan udara. Perubahan tekanan udara diukur dengan alat yang disebut barometer. Satuannya adalah milibar (mb). Perubahan tekanan udara membuat angin bertiup membawa massa udara. Udara biasanya bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan rendah, dan ini menghasilkan angin.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air di udara yang dapat kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekana uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air per satuan volume, kelembaban relatif adalah membandingkan kandungan / tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya. Keadaan jenuh ditentukan oleh suhu udara. Kelembaban udara diukur menggunakan alat higrometer.
3. Bahasa Pemrograman Mathlab
Definisi Matlab
MATLAB (matrix laboratory) adalah sebuah lingkungan komputasi numerikal dan bahasa pemrograman komputer generasi keempat. Dikembangkan oleh The MathWorks, MATLAB memungkinkan manipulasi matriks, pem-plot-an fungsi dan data, implementasi algoritma, pembuatan antarmuka pengguna, dan peng-antarmuka-an dengan program dalam bahasa lainnya. Meskipun hanya bernuansa numerik, sebuah kotak kakas (toolbox) yang menggunakan mesin simbolik MuPAD, memungkinkan akses terhadap kemampuan aljabar komputer. Sebuah paket tambahan, Simulink, menambahkan simulasi grafis multiranah dan Desain Berdasar-Model untuk sistem terlekat dan dinamik [2].
Matlab merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C/C++. MATLAB merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tingkat tinggi dalam bidang teknik komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman. Oleh karenanya Matlab banyak digunakan dalam bidang riset-riset yang memerlukan komputasi numerik yang komplek.
Penggunaan MATLAB meliputi bidang-bidang Matematika dan Komputasi, Pembentukan Algorithma, Akusisi data, Pemodelan, Simulasi, dan Pembuatan Prototype, Analisa Data, explorasi, dan visualisasi serta Grafik keilmuan dan rekayasa. Matlab merupakan kepanjangan dari Matlab Laboratory. Sesuai dengan namanya, struktur data yang terdapat dalam Matlab menggunakan matriks atau array berdimensi dua (double). Oleh karenanya penguasaan teori matriks mutlak di perlukan bagi pengguna pemula MATLAB agar mudah dalam mempelajari dan memahami operasi-operasi yang ada di matlab. Matlab hadir dalam nuansa warna yang berbeda, hal ini karena membawa keistimewaan dalam fungsi-fungsi matematika, fisika , statistik, dan visualisasi. MATLAB di kembangkan oleh MathWork, yang pada awalnya dibuat untuk memberikan kemudahan mengakses data matrik pada proyek LINPACK dan EISPACK. Saat ini matlab memiliki ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai problem solver mulai dari simple sampai masalah – masalah yang kompleks dari berbagai disiplin ilmu.
Fasilitas Pada Matlab
Sebagai sebuah sistem,MATLAB tersusun dari 5 bagian utama :
a. Development Environment. Merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas yang membantu anda untuk menggunakan fungsi-fungsi dan file-file MATLAB. Beberapa perangkat ini merupakan sebuah graphical user interface (GUI). Termasuk didalamnya adalah MATLAB desktop dan Command Window, command history, sebuah editor dan debugger, dan browsers untuk melihat help, workspace, file, dan serch pathb. MATLAB Mathematical Function Library. merupakan sekumpulan algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar seperti : sum, sin, cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions, dan fast Fourier transforms
c. MATLAB Language. Merupakan suatu high-level matrix/array language dengan control flow statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur object-oriented programming. Ini memungkinkan bagi kita untuk melakukan kedua hal baik “pemrograman dalam lingkup sederhana ” untuk mendapatkan hasil yang cepat, dan “pemrograman dalam lingkup yang lebih besar” untuk memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang komplek.
d. Graphics. MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan matrices sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-levelfunctions (fungsi-fungsi level tinggi) untuk visualisasi data dua dikensi dan data tiga dimensi, image processing, animation, dan presentation graphics. Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang memungkinkan bagi anda untuk membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai dari benutk yang sederhana sampai dengan tingkatan graphical user interfaces pada aplikasi MATLAB anda.
e. MATLAB Application Program Interface (API). Merupakan suatu library yang memungkinkan program yang telah anda tulis dalam bahasa C dan Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB. Ini melibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari MATLAB (dynamic linking), pemanggilan MATLAB sebagai sebuah computational engine, dan untuk membaca dan menuliskan MAT-files [3].
C. Analisis dan Perancangan
1. Analisis
Log Synoptik ME48
Prakiraan cuaca dengan faktor kondisi udara di atas permukaan tanah memerlukan beberapa faktor diantaranya suhu udara rata-rata, kelembaban udara rata-rata dan tekanan udara. Ketiga faktor tersebut dapat diambil pada hasil observasi dalam buku log synoptik per jam ME48 seperti pada gambar berikut ini.
Gambar
2. Buku Log Synoptik Per Jam ME48
Pada log ini, dapat diambil data mengenai ketiga unsur yang dibutuhkan, diantaranya untuk tekanan udara maka data dapat dilihat pada kolom ke 3 pada subkolom QFF atau tekanan udara di atas permukaan tanah stasiun, untuk suhu udara rata2 dapat diambil dari kolom ke 4 pada subkolom bola kering dan untuk kelembaban udara rata-rata dapat diambil dari kolom ke 4 pada subkolom lembab nisbi. Ketika data terdapat di bawah sesuai dengan posisi judul. Untuk data suhu udara rata-rata dan kelembaban udara rata-rata diambil apa adanya. Sedangkan untuk tekanan udara, data diambil puluhan hingga 2 angka di belakang koma. Hal ini agak informasi pada derajat keanggotaan tidak terlalu besar, namun dipastikan pengertiannya tidak akan berubah.
Prakiraan Cuaca
Prakiraan Cuaca yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur ketepatan prakiraan yang dilakukan oleh sistem adalah prakiraan cuaca yang dikumpulkan oleh Stasiun Meteorologi Cengkareng sebagai koordinator pengumpul informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek. Dalam pembelajaran ini, contoh kasus akan diambil prakiraan cuaca Daerah Bogor dan sekitarnya pada Bulan Januari Tahun 2013. Adapun contoh tampilan prakiraan cuaca Jabodetabek yang dihasilkan oleh BMKG seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 3. Prakiraan Cuaca
Jabodetabek Tanggal 1 Januari 2013
Perancangan
Fuzzy memiliki fungsi himpunan keanggotaan(Membership Functions) mengatasi masalah yang memiliki karakteristik yang sensitif, tidak absolut (“panas” dan “dingin” atau “kecil” dan “besar”. Namun mentolerir nilai-nilai yang ada di antaranya, seperti “sangat dingin”, “dingin”, “sedang”, “hangat” dan “panas”. Disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna.
Dalam pembelajaran ini maka :
Input sistem dan fungsi keanggotaannya adalah:
Suhu udara rata-rata : Very low, Low, Medium, High, Very High
Tekanan udara : Very low, Low, Medium, High, Very High
Kelembaban udara rata-rata : Very low, Low, Medium, High, Very High
Output sistem dan fungsi keanggotaannya adalah:
Suhu udara : Sangat Sejuk, Sejuk, Sedang, Hangat, Panas
Kelembaban udara : Sangat Lembab, Agak Lembab, Lembab, Lembab Tinggi, Lembab Sangat Tinggi
Prakiraan udara : Hujan, Hujan Berawan, Cerah Berawan, Berawan, Cerah
Basis Aturan (Rule base)
Adapun aturan-aturan yang diberlakukan pada pembelajaran kali ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Tabel Basis Aturan Prakiraan Cuaca
Dengan keseluruhan aturan ini, diharapkan keluaran informasi berupa Prakiraan cuaca dapat mendekati ketepatan dari Prakiraan yang sudah dihasilkan oleh BMKG.
D. Implementasi
1. Lingkungan Implementasi
Dalam membangun system Prakiraan terhadao kondisi udara permukaan tanah ini, penulis menggunakan Fuzzy Logic Toolbox (FLT) yang disediakan pada perangkat lunak Matlab. Penulis memilh metode mamdani yang juga disediakan pada Matlab. Adapun tampilan Fuzzy Logic Mamdani adalah sebagai berikut :
Gambar
4. Tampilan Default Antar Muka Fuzzy Logic Mamdani
Dengan menggunakan FLT ini, penulis dapat dengan mudah mengimplementasikan segala jenis kasus yang membutuhkan sebuah solusi dengan melibatkan data yang unik dan tidak linear. Varibel input dan output disediakan sesuai dengan kebutuhan dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan.
Tampilan Antarmuka Aplikasi Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini, penulis menggunakan variabel masukan sebanyak 3 buah dan variabel keluaran sebanyak 3 buah, sebagai berikut :
Varibel masukan :
InSuhu : variabel masukan suhu udara rata-rata
InTekanan : variabel masukan tekanan udara
InLembab : variabel masukan kelembaban udara rata-rata
Varibel keluaran :
OutSuhu : variabel keluaran suhu udara rata-rata
OutLembab : variabel keluaran kelembaban udara rata-rata
OutCast : variabel keluaran kelembaban udara rata-rata
Variabel Input
Adapun mengaturan range dan params masing-masing variabel input terdapat di bagian sebelah kiri dengan blok warna kuning adalah sebagai berikut :
Gambar
5. Tampilan Antar Muka Aplikasi Pembelajaran Prakiraan
Range : 24.3 - 31°C
Params of MFs :
MF1 (Very low) = [22.8 24.1 25.9 28.3]
MF2 (Low) = [25.9 28.07 28.1 28.8]
MF3 (Medium) = [28.1 28.9 28.1 28.9]
MF4 (High) = [28.9 29.1 29.13 29.4]
MF5 (Very High) = [29.1 29.3 31 32.4]
Adapun gambar pengaturan dari variabel input suhu udara rata-rata adalah sebagai berikut :
Gambar
6. Tampilan Pengaturan
Variabel Input Suhu Udara Rata-rata
b. Variabel input Tekanan udara
Range : 6 – 14.6 mb
Params of MFs :
MF1 (Very low) = [4.16 5.99 9.54 10]
MF2 (Low) = [9.54 10 10 10.2]
MF3 (Medium) = [10 10.5 10.5 10.6]
MF4 (High) = [10.3 10.7 10.7 0.9]
MF5 (Very High) = [10.4 10.9 14.6 16.5]
Adapun gambar pengaturan dari variabel input suhu udara rata-rata adalah sebagai berikut :
Gambar
7. Tampilan Pengaturan
Variabel Input Tekanan Udara
Range : 62 - 97°C
Params of MFs :
MF1 (Very low) = [52.9 60.1 70.1 73.8]
MF2 (Low) = [70.1 73.7 73.8 78.2]
MF3 (Medium) = [73.8 78.3 78.4 81.9]
MF4 (High) = [78.3 81.9 82.1 90.1]
MF5 (Very High) = [82 90.1 96.8 104]
Adapun gambar pengaturan dari variabel input kelembaban udara rata-rata adalah sebagai berikut :
Gambar
8. Tampilan Pengaturan Variabel Input Kelembaban Udara
Variabel Output
Adapun mengaturan range dan params masing-masing variabel output terdapat di bagian sebelah kanan dengan blok warna biru seperti pada gambar 5.
Range : 24.3 - 31°C
Params of MFs :
MF1 (Sangat Sejuk) = [22.8 24.1 25.9 28.3]
MF2 (Sejuk) = [25.9 28.07 28.1 28.8]
MF3 (Sedang) = [28.1 28.9 28.9 29.5]
MF4 (Hangat) = [28.9 29.1 29.13 29.4]
MF5 (Panas) = [29.1 29.3 31 32.4]
Adapun gambar pengaturan dari variabel output suhu udara rata-rata adalah sebagai berikut :
Gambar
9. Tampilan Pengaturan
Variabel Output Suhu Udara Rata-rata
Range : 62 - 97°C
Params of MFs :
MF1 (Sangat Lembab) = [52.9 60.1 70.1 73.8]
MF2 (Agak Lembab) = [70.1 73.7 73.8 78.2]
MF3 (Lembab) = [73.8 78.3 78.4 81.9]
MF4 (Lembab Tinggi) = [78.3 81.9 82.1 90.1]
MF5 (Lembab Sangat Tinggi) = [82 90.1 96.8 104]
Gambar
10. Tampilan Pengaturan
Variabel Output Kelembaban Udara Rata-rata
Range : 0 – 65
Params of MFs :
MF1 (Hujan) = [-2.67 30 30.2 36]
MF2 (Berawan) = [33.1 36 36.2 40.5]
MF3 (Cerah Berawan) = [36 41.9 42 43.6]
MF4 (Hujan Berawan) = [40.5 43.4 43.8 46.51]
MF5 (Cerah) = [42 46.5 46.7 65.2]
Adapun gambar pengaturan dari variabel output prakiraan cuaca adalah sebagai berikut :
Gambar
11. Tampilan Pengaturan
Variabel Output Prakiraan Cuaca
Untuk memasukkan basis aturan sebanyak 79 buah yang sudah ditetapkan pada bagian sebelumnya pada laporan ini, Matlab menyediakan fasilitasnya seperti pada gambar berikut.
Gambar
12. Tampilan Pengaturan Basis Aturan
Tampilan hasil dari penetapan basis aturan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar
13. Tampilan Hasil Pengaturan Basis Aturan
Gambar
14. Simbol Variabel Input
Gambar
15. Simbol Variabel Output
Petunjuk Pemakaian
Untuk menjalankan simulasi terhadap aplikasi ini, maka perlu untuk diperlihatkan jenis data yang akan digunakan. Data harian Fklim71 merupakan laporan bulanan dari hasil pengamatan terhadap cuaca per jam yang berasal dari log synoptik ME48. Adapun bentuk dari Laporan Bulanan Fklim71 seperti pada gambar berikut :
Gambar
16. Laporan Bulanan Fklim71 Staklim Darmaga Bogor
Contoh Data Simulasi no. 5 ( Tgl. 31/01/2013) dengan masukan pada sistem :
Suhu udara rata-rata : 24,6 °C
Tekanan udara : 1013,5 mb
Kelembaban udara rata-rata : 91,5 %
Contoh Hasil Simulasi no. 5 ( Tgl. 31/01/2013) dengan keluaran dari sistem :
Suhu udara rata-rata : Sejuk
Kelembaban udara : Lembab Tinggi
Prakiraan Cuaca : Berawan s/d Hujan
Adapun keluaran dari simulasi seperti pada gambar berikut :
Gambar
17. Hasil Simulasi
E. Kesimpulan
- Bahwa dengan telah dilakukan simulasi sebanyak 5 kali dan terdapat kesamaan dengan data prakiraan cuaca yang dikumpulkan oleh Stamet Cengkareng 4 kali, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran ini dapat diterapkan dengan baik.
- Diharapkan dalam mengembangkan pembelajaran ini, variabel input dapat ditambahkan sesuai dengan kondisi di lapangan yaitu dengan melibatkan semua unsur pengamatan.
- Diharapkan data harian yang digunakan memiliki panjang data yang baik yaitu minimal 20 tahun untuk sebagai dasar acuan prediksi yang akurat.
F. Daftar Pustaka
- Indrabayu, 2011. “Jaringan Sarat Tiruan dan Fuzzy Untuk MemPrakiraan Curah Hujan”, Seminar Nasional Forum Komunikasi Teknik Elektro Indonesia.
- http://id.wikipedia.org/wiki/MATLAB diakses tanggal 29 April 2015.
- http://iqbalpriyambodo.blogspot.com/2013/03/tugas-teknik-komputasi-1-definisi-matlab.html diakses tanggal 29 April 2015
Nah gimana, semoga mudah ya mengikuti petunjuk pemakaiannya. Untuk analisis hasil pengolahan datanya belum terlalu banyak namun hasil ini bisa dikembangkan untuk tujuan riset selanjutnya. Hayulah dicoba.



















This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHallo, kunjungi website kami 👇
ReplyDeleteA weather simulation chamber is used to simulate or reproduce one or a combination of weather environmental factors like temperature, humidity, air pressure, rain, fog, snow, sunlight, wind, and air composition.
A weather simulation chamber